Wednesday, June 27, 2007

Kerja Keras Shanty Untuk The Photograph

Aksi Shanty dalam film The Photograph cukup memukau. Penyanyi bersuara serak itu berakting total. Mulai adegan sedih, marah, sekaligus bahagia. Di antara 126 scene, Shanty terlibat sepenuhnya dan lebih sering beradegan sedih.

Shanty mengaku harus bekerja keras untuk menjiwai perannya sebagai Sita, seorang pekerja seks komersial dan penyanyi pub dalam film The Photograph.

"Medannya susah, 'setting'-nya susah banget, rumah, pasar, rel kereta api, panasnya minta ampun, menguras tenaga dan fisik. Tapi aku bela-belain kerja maksimal," kata Shanty di Jakarta.

Salah satu yang melelahkan dalam film besutan sutradara Nan Achnas ini adalah adegan dia berlari di lintasan rel kereta api saat di kejar Suroso, germo (Lukman Sardi) yang kemudian ditolong oleh Johan (Lim Kay Tong).

Untuk kategori adegan yang paling sulit dilakukan, Shanty punya dua. Pertama, ketika Johan meninggal, Shanty harus benar-benar menunjukkan duka mendalam. "Untuk adegan itu, aku tahan emosi 12 jam. Mulai jam delapan pagi, baru syuting jam delapan malam hanya untuk adegan itu saja," terangnya usai press screening di Djakarta Theatre kemarin.

Adegan tersulit kedua adalah saat Sita diperkosa tiga pria mabuk. Shanty dibanting-banting. Kedua tangannya dipegangi dan ditindih salah seorang di antara mereka. "Aku merasa geli aja, padahal ekspresiku harus benar-benar bagus," ungkapnya.

"Soal karakterku, aku kan tidak pernah menjadi PSK dan tidak pernah diperkosa, akhirnya ya `on the spot` aja berakting, tapi observasinya aku diskusi dengan sutradara," kata Shanty yang dalam film ini beradu peran dengan seorang aktor kawakan asal Singapura, Lim Kay Tong.

Untuk adegan-adegan sulit sebagai Sita itu, Shanty tiga hari tidak mau diajak berbicara. Tidak terima telepon, tidak SMS, dan tidak membaca koran atau majalah. "Istilahnya, aku menutup diri dari dunia luar. Entah itu metode yang benar atau nggak untuk fokus akting. Tapi, insting saja karena setelah itu aku bisa fokus," kisahnya.

Bermain bersama Lim Kay Tong, bagi Shanty merupakan hal yang menyenangkan, pasalnya di negeri asalnya Lim adalah guru teater.

"Dia lebih jago daripada aku, akhirnya aku sampaikan pada Lim bahwa aku masih sangat baru di dunia akting, jadi tolong bantu aku," demikian Shanty.

The Photograph

The Photograph menjadi film pilihan di antara maraknya film horor, komedi, dan percintaan remaja. Apalagi skenario The Photograph mendapatkan penghargaan di Pusan dan Rotterdam.

Film garapan sutradara Nan Achnas itu dibintangi Shanty (Sita), Lim Kay Tong (Johan), Lukman Sardi (Suroso), dan pemeran pendukung Indy Barends (Rossi). The Photograph bisa dibilang sangat detail, baik dari sisi pengambilan gambar maupun cerita. Menggunakan format kamera seluloid 35 mm, gambarnya sangat nyaman dipandang.

Fokus cerita film yang akan tayang 5 Juli mendatang itu dibagi menjadi dua. Pertama soal kehidupan Sita. Fokus lain adalah pribadi Johan, sang fotografer misterius.

Sita dan Johan bersinggungan karena Sita menyewa kamar di loteng sempit sebuah rumah yang merangkap sebagai studio foto milik Johan.

Sita dan Johan sama-sama menyimpan foto sebagai benda bersejarah. Sita membawa foto Yani, buah hati yang tidak pernah ditemuinya selama beberapa tahun. Johan menyimpan foto istri dan anaknya yang tewas menabrakkan diri ke kereta api.

Sita kemudian mengetahui bahwa Johan hanya akan hidup beberapa bulan lagi. Ia membantu Johan memenuhi tiga keinginan terakhirnya, yang diwakili oleh keberadaan tiga potret.

Pertama, foto laut yang menggambarkan keinginan Johan berlayar dan mengunjungi negeri China. Kedua, foto rel kereta yang merepresentasikan Johan yang mendamba bepergian dengan kereta. Dan yang ketiga, foto sebuah kursi kosong di samping kamera tua, pencarian Johan untuk menemukan peggantinya.

Namun pada suatu hari, Johan murka karena Sita menemukan rahasia masa lalunya dan membuka cerita dibalik ketiga foto tersebut. Setelah Johan murka, akankah dia berhasil mendapatkan sang pengganti?

Sunday, June 24, 2007

Nadine Chandrawinata Ratu Peri Laut

Puteri Indonesia 2005 Nadine Chandrawinata punya gelar baru, Ratu Peri Laut. Itu adalah nama tokoh yang dia perani dalam Operet Bobo berjudul Bobumba yang akan digelar di Jakarta Convention Center.

"Dia ini peri baik hati yang tugasnya menjaga kelestarian laut. Aku senang sekali, karena ini sejalan dengan tugasku sebagai duta WWF (World Wide Fund for Nature) untuk mengajak anak-anak mencintai lingkungan laut," kata Nadine.

Menjelang pementasan, Nadine mengaku semakin rajin olahraga. "Aku semakin rajin berolahraga dan menjaga kesehatan, ini penting karena dalam operet itu aku harus tampil enerjik dan penuh semangat."

Untuk peran sebagai ratu peri laut, Nadine mengaku sangat menyukainya dan tak banyak kesulitan selama proses latihan. Kini, ia berupaya menjaga kondisinya tetap fit hingga pertunjukan berlangsung di Jakarta pada 30 Juni dan 1 Juli 2007.

"Selalu minum air putih dan makan teratur juga aku lakukan agar kondisi tetap baik," ujar bintang film Realita, Cinta, dan Rock n Roll itu.

Menjaga kondisi badan tetap fit dan segar, bagi lajang kelahiran Hanover, Jerman, tersebut sangat penting untuk menunjang penampilan di atas panggung.

Thursday, June 21, 2007

Olivia Zalianty Dan Narkoba

Artis muda Olivia Zalianty mendapat kepercayaan dari Polda Metro Jaya untuk menjadi duta anti narkoba. Dengan predikat yang disandangnya ini, adik kandung aktris Marcella Zalianty ini punya kewajiban baru di tengah kesibukannya sebagai artis. Menurut rencana, hingga 25 Juni mendatang, Olive -begitu dia biasa disapa- akan turut serta dalam kampanye anti narkoba bertema Love in Action yang diselenggarakan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

"Keikutsertaan saya di sini karena saya merasa peduli. Bersama artis-artis lainnya, saya tidak ingin berusaha menghentikan secara total mengenai penggunaan narkoba. Yang pasti, kita akan membantu memberikan pilihan, salah satunya dengan olah raga," kata Olive, sapaan akrabnya, saat ditemui usai konfrensi pers peringatan hari narkoba internasional di Polda Metro Jaya, Kamis (21/6) kemarin.

Olive mengaku pernah berurusan dengan narkoba. Adik kandung Marcela Zalianty ini pernah ditawari narkoba semasa duduk di bangku SMU. Saat mendapat tawaaran menyesatkan itu, Olive tentu saja menolak mentah-mentah.

Yang membuat Olive merasa beruntung tidak pernah mencoba barang-barang haram itu adalah kegemarannya berolahraga. Bagi adik aktris Marcella Zalianty itu, olahraga memberikan andil yang sangat penting untuk menjauhkan dirinya dari narkoba.

"Olahraga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab untuk menjaga diri kita sendiri. Dengan olahraga, merokok saja pasti tidak akan mau, apalagi memakai obat terlarang," katanya.

Walau telah menjadi 'Duta Anti Narkoba', bukan berarti dia bisa seenaknya melarang dan memaksa orang berhenti menggunakan narkoba. Sebaliknya, dia akan berusaha memberikan pilihan menuju jalan yang baik.

Monday, June 18, 2007

Silver Surfer Kuasai Box Office

FANTASTIC FOUR: RISE OF THE SILVER SURFER, tak hanya berhasil menaklukkan ombak, kini film fantasi yang dibintangi oleh Jessica Alba itu menggeser OCEAN'S 13 - yang berhasil membukukan pendapatan sebanyak US$19,1 juta, dan bertengger di puncak tangga box office Amerika Utara.

Sekuel "Fantastic Four" ini menyisihkan pendahulunya dan menghasilkan pemasukan senilai 57,4 juta dolar dalam tiga hari pertamanya untuk distributornya, 20th Century Fox, kata Chris Aronson, senior vice president urusan distribusi Fox, kepada Reuters.

"Kami melakukan hal yang sangat fantastis," ujar Chris Aronson. Aronson adalah wakil presiden 20th Century Fox Chris Aronson, distributor film tersebut. "Film kami sangat digemari di mana-mana. Baik di kota besar maupun kota kecil," lanjut Aronson.

Jawara pekan lalu, Ocean’s Thirteen yang dirilis oleh Time Warner Inc., turun ke nomor dua dengan pendapatan selama tiga hari USD 19,1 juta. Kejutan terjadi di peringkat ketiga. Film komedi bertitel Knocked Up tetap mantap di urutan tiga. Penghasilannya selama tiga hari di akhir pekan sebesar USD 14,5 juta.

Akting Rio Febrian Dalam Klip Sendiri

Rio Febrian menunjukkan kebisaannya berakting dalam video klip Sendiri.
Sutradara klip Roberto T. Susalit menilai Rio berpotensi dan cocok menggambarkan cerita dari lagu-lagunya sendiri.

Awalnya Rio sempat menolak akting penuh. Tapi, Robert terus meyakinkannya dan berhasil.

"Konsep klipnya sama dengan lagunya, cowok ditinggalin pacarnya," kata Rio di sela-sela syuting "Sendiri" di Kemang Icon, Kemang, Jakarta Selatan, kemarin (18/6).

Dalam videoklip yang disutradarai oleh Roberto itu, Rio beradu akting dengan bintang film 'Suster Ngesot', Donita. Dikisahkan sebelum putus hubungan, ia dan Donita bertengkar hebat. "Adegan itu yang bikin gue stres," beber Rio.

Syuting berlangsung sejak pagi dan berakhir tengah malam. Robert khawatir Rio mengalami kesulitan saat akting marah dan Donita menangis. "Tapi mengagetkan. Dia ternyata bisa akting. Prediksi saya, akting itu bisa memakan waktu tiga jam. Ternyata, satu jam saja sudah selesai. Cuma sekali gagal. Chemistry antara Rio dan Donita memang hebat," pujinya.

Rio memang mengaku mendapatkan emosi dari lingkungan syuting. Menurut dia, ada beberapa hal yang membuatnya total dalam berakting. Pertama, karena dorongan dari lagu itu sendiri. "Selama akting kan lagunya diputar. Itu sangat menunjang untuk penjiwaan," katanya.

Kedua, Rio terpancing akting Donita. Menurut Rio, perempuan cantik itu secara tidak langsung mengundang emosinya, terutama untuk adegan marah.

"Aku awalnya berpikir akan merasa kesulitan. Sempat keder (takut) juga. Soalnya selama ini kan aku jarang akting, cuma nyanyi-nyanyi. Ternyata terpancing juga. Sampai eksplore kata-kata sendiri," paparnya.

Tuesday, June 12, 2007

Luna Maya Jadi Produser

Pengalaman Luna Maya sebagai associate producer dalam film Jakarta Undercover memantapkan keinginannya menjadi produser yang bisa membuat film yang menguntungkan.

Luna merasa menjadi produser tak jauh dari profesi awalnya sebagai pemain film. "Aku ingin melakukan apa yang aku suka dan mengerti. Aku ingin menjadi orang di belakang layar."

Tahun depan Luna akan memproduksi film bergenre horor. "Horor kan lebih laku. Filmnya mau keluar tahun ini, tapi karena ada beberapa kendala, mungkin awal tahun besok," jelas Luna.

Lola Amaria Jadi TKW 3 Bulan

Demi mendalami perannya dalam film Detour To Paradise, Lola Amaria mempelajari segala pekerjaan yang dilakukan pembantu.

Dalam film arahan sutradara Andy Lee ini, Lola berperan sebagai pembantu rumah tangga di Taiwan.

"Aku sampai kecipratan minyak, hitam-hitam, tapi gak masalah, saya senang sih. Mungkin muka seperti saya cocok ya jadi pembantu," cerita Lola sumringah.

Syuting di Taiwan, mau tak mau membuat Lola harus belajar bahasa Mandarin. Ia juga mencoba beradaptasi dengan kultur masyarakat di sana yang berbeda jauh dari Indonesia

Peace, Love & Respect, Wujud Kedewasaan Gigi


Tiga belas tahun berkiprah dalam dunia musik Indonesia, Gigi berbagi kedewasaan dalam format musik akustik.

Peace, Love & Respect menawarkan musik akustik dengan berbagai kelebihan. Kelebihan album ini terasa ketika mendengarkan satu per satu lagu yang disuguhkan.

Petikan gitar khas Budjana kentara hampir di semua lagu. Bermain dengan pilihan sound minimalis gak bikin album ini membosankan.

Judul album Peace, Love & Respect diambil dari tagline yang dipakai Gigi sejak tahun 1995. Kedamaian, cinta dan rasa saling menghormati menjadi dasar inspirasi dan perjuangan mereka.

Sunday, June 10, 2007

Lee Akan Filmkan Kiprah Tentara Kulit Hitam AS di Perang Dunia II


Sutradara Amerika, Spike Lee, akan memberikan penghormatan kepada tentara kulit hitam AS yang bertempur dalam Perang Dunia II, dengan film baru yang syutingnya akan berlangsung di Italia.

Lee mengemukakan kepada harian Italia, "La Republica", bahwa film ini, yang diangkat dari novel "Miracle at St. Anna" karya James McBride, bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap peran para serdadu Amerika keturunan Afrika.

Dikatakannya peran mereka dalam perang tersebut banyak diabaikan dalam film-film AS sebelumnya.

"Saya belum lama ini bertemu dengan seorang veteran kulit hitam yang betempur di Iwo Jima dan ia mengemukakan kepada saya betapa sakit hatinya, ia tak menemukan satu pun tentara Amerika-Afrika dalam dua film Clint Eastwood," tutur Lee.

"Flags of Our Fathers" dan "Letters from Iwo Jima", film kembar garapan Eastwood mengenai pertempuran berdarah pada 1945 untuk merebut Pulau Iwo Jima dari perspektif tentara Amerika dan Jepang, dirilis tahun lalu.

Buku McBride, yang merupakan kisah sejati, adalah cerita sekelompok tentara dari Divisi Bufallo Ke-92 yang seluruhnya berkulit hitam yang bertempur melawan pendudukan Nazi di Tuscany, dan persahabatan antara salah satu dari mereka dengan anak yatim Italia berusia enam tahun.

Opera Jawa Memukau Australia

Film "Opera Jawa" karya sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho, memukau publik perfilman Australia dalam Festival Film Sydney (SFF).

"Opera Jawa" yang diputar selama dua hari mulai Minggu (10/6 di "State Theatre" Sydney itu, digambarkan Direktur Eksekutif SFF, Clare Stewart, sebagai film yang "sangat menakjubkan dan spektakuler".

Clare Stewart mengatakan film opera yang memadukan tarian, musik gamelan dan teater wayang itu merupakan suguhan budaya yang indah dan kuat

Audiens Australia sangat mengagumi pertunjukan yang digelar di gedung teater yang berlokasi di antara Jalan Pitt dan George yang dikenal sebagai pusat bisnis kota metropolitan Sydney itu.

"Opera Jawa" yang terinspirasi oleh epik Ramayana dan berdurasi 120 menit itu merupakan salah satu film baru dari 50 negara yang disajikan selama festival yang berlangsung dari 8 hingga 24 Juni 2007 ini.

Kehadiran Garin Nugroho pada SFF 2007 itu atas undangan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Bill mengatakan, sutradara ternama Indonesia itu merupakan tamu istimewa festival yang menjadi ajang bagi perfilman kontemporer Australia dan dunia, serta tercatat sebagai kegiatan kebudayaan besar dalam kalender kegiatan sosial kota Sydney.

Dubes Farmer mengatakan, Garin Nugroho adalah sutradara yang sangat berbakat dan produktif.

Dia tidak hanya telah menciptakan banyak film yang berhasil memenangkan penghargaan internasional dan menarik banyak minat terhadap perfilman Indonesia, tetapi juga memiliki banyak penggemar di Australia.

Selain mengikuti SFF, Garin juga akan hadir dalam Festival Film Adelaide.

"Kehadirannya pada Festival Film Sydney dan Festival Film Adelaide adalah sebuah kesempatan yang baik sekali bagi masyarakat Australia untuk mempelajari lebih jauh lagi mengenai perfilman Indonesia," katanya.

Protes Andrea Corr

'Shame On You (to keep my love from me)', single pertama dari album Ten Feet High milik Andrea Corr, menghadirkan nada yang menghentak manis. Pesan penting lagu ini dikemas dalam irama ringan.

"It's about conscription and war," Andrea Corr menjelaskan. "A protest song through the prism of love, and how these men and women who go off to war are leaving behind partners they will never marry and children they will never have."

Video klip untuk single ini menyoroti anak-anak. Menghadirkan wajah anak-anak dalam seragam tentara. Very touching.

Kantor berita Antara menuliskan, anak-anak di Sudan, khususnya di kawasan Darfur, terus menjadi korban penculikan untuk manfaatkan dalam perang, perburuhan, dan eksploitasi seksual. Hal ini diungkapkan sebuah badan hak asasi manusia PBB, Jumat (8/6).


Thursday, June 7, 2007

Hoffman dan Thompson Mengambil Kesempatan Terakhir

Dua bintang pemenang piala Oscar, Dustin Hoffman an Emma Thompson, akan main bareng dalam film komedi romantis. Film berjudul Last Chance Harvey ini mengambil London sebagai latar belakangnya.

Menurut Joel Hopkins, ia sudah mengincar kedua bintang kawakan untuk menjadi pemain utama dalam "Last Chance Harvey", selagi skenario sedang dikerjakan.

Film ini akan menuturkan kisah seputar seorang pria yang tak bahagia yang tertarik pada seorang wanita yang bahkan lebih kurang beruntung ketimbang dirinya.

Slamet Rahardjo Berbicara Tentang Seni Peran

Slamet Rahardjo, 58, aktor dan sutradara kawakan di tanah air, berkomentar tentang banyaknya para selebriti yang ramai-ramai berakting di panggung teater.

"Kejadian seperti ini hanya ada di Indonesia, film dan teater saling terpisah dan jalan sendiri-sendiri. Kalau di luar negeri, itu adalah satu hal yang saling melengkapi," ungkapnya.

Slamet melanjutkan, di Indonesia, tiga unsur dalam seni peran telah dipisah-dipisah. Padahal, seharusnya ketiganya menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur itu adalah teater, televisi, dan film.

"Bagaimana bisa berakting dengan baik kalau dramaturgy (seni tentang komposisi dramatik dan representasi elemen utama drama di panggung, Red) saja tidak paham. Kalau orang teater, mereka kebanyakan hanya berpikir soal dramaturgy tanpa melihat teknologi sudah berkembang," jelasnya.

Kalau ketiga unsur tersebut tidak disatukan, lanjut dia, s
ampai kapan pun dunia seni peran di Indonesia tak akan mencapai kemajuan yang sebenarnya.

Wednesday, June 6, 2007

Intan Nuraini Penguasa Lelaki

Kiprah Intan Nuraini di dunia entertain terasa makin nyata. Setelah sukses di dunia sinetron, artis pemilik lesung pipit ini memulai kiprah di bidang tarik suara. Album perdana Intan bertajuk Penguasa Lelaki dilaunching di Pizza Cafe Mahakam, Bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).

Penguasa Lelaki dipilih sebagai judul album karena dua alasan. Pertama, Intan mengaku spontan tertarik pada kata-kata yang menjadi judul salah satu lagu dalam album tersebut. "Jauh di lubuk hati yang terdalam, ada pikiran, enak kali ya kalau bisa menguasai lelaki. Selama ini kan lelaki yang menguasai perempuan. Alasan kedua, aku juga ingin menguasai industri musik Indonesia," tegasnya.

Penggarapan album itu dilakukan selama setahun. Ada beberapa gangguan saat produksi. Salah satunya, hilangnya data-data lagu saat album sudah separo dikerjakan. "Mau nggak mau, diulang sejak awal," katanya.

"Dengan rentang waktu hampir satu tahun untuk menyelesaikan album, bagi saya ini adalah karya dan anugerah yang terindah dalam hidup. Berbeda dengan akting yang harus memerankan orang lain, dalam menyanyi kita menjadi diri sendiri. Dan ini tantangan bagiku," tambahnya.

Dalam album yang bergenre pop rock itu, Intan menggamit Edmond Franky sebagai music director dan juga musisi kawakan Tohpati. Intan sendiri menyumbangkan enam lagu, yang liriknya ditulis sendiri, yakni ADUH!, PENGUASA LELAKI, MENYESAL dan TAK AKAN.

Untuk sementara, Intan akan cuti dari dunia sinetron dan model. Intan memilih fokus menjadi penyanyi setelah merilis album perdananya kemarin.

Menurut Intan, dirinya harus total bermusik. Dia merasa tidak mampu membagi waktu dengan pekerjaan lain. "Awal penggarapan album, aku sempat menyambi syuting sinetron, tapi semacam FTV biar cepat selesai. Namun, albumku malah terbengkalei. Akhirnya, aku memutuskan fokus di musik saja saat ini," ujarnya saat jumpa pers di Pisa Cafe, Jakarta, kemarin.

Saat ini, Intan merasa sudah siap menjadi bintang panggung. Dia berharap masyarakat pun bisa menerima dirinya sebagai penyanyi. "Aku juga mulai nggak gugup lagi kalau mau naik panggung," ungkapnya.

Agni Pratistha Kembali Pada Tugas Puteri Indonesia

Setelah menjalani proses kegiatan Miss Universe di Meksiko, Agni Pratistha akan tetap menjadi duta sosial buat anak-anak miskin dan terlantar.

Sebelum berangkat ke Meksiko, Agni memang aktif dalam beberapa acara sosial seperti peduli AIDS, pekan imunisasi nasional, atau peduli korban bencana alam. Agni merasa, sepulang dari Meksiko, kepeduliannya terhadap sesama harus ditingkatkan. "Itulah fungsinya Puteri Indonesia. Memberikan apa yang dia mampu kepada masyarakat. Tapi, niatnya aku mau fokus ke peduli pendidikan," ujarnya.

Dalam acara jumpa pers di Graha Mustika Ratu kemarin, Agni juga bercerita tentang pengalamannya mengikuti Miss Universe di Meksiko. Dijelaskan Agni, pengalaman menarik saat di Meksiko adalah bertemu dengan 77 wanita tercantik di seluruh dunia. Ia merasa kagum atas prestasi mereka, karena mereka ikut Miss Universe siap untuk berkompetesi. Sementara Agni belum terbiasa untuk kompetisi di seluruh dunia. "Mereka berani sikut-sikutan demi memenangkan Miss Universe. Sementara aku masih malu-malu," terangnya.

Agni merasakan "sikutan" berupa perlakuan diskriminatif dan cemoohan bersifat rasial dari wakil-wakil Amerika Latin. Wakil-wakil dari Asia, termasuk Agni, dipandang sebagai wanita-wanita terbelakang dalam hal busana dan pemikiran.

Diskriminasi yang sering dilakukan oleh wakil-wakil Amerika Latin berupa tindakan mengambil tempat Agni pada saat sesi pemotretan. Tak ayal lagi, tubuh Agni yang kecil langsung ketutup badan mereka yang besar.

"Satu dua kali aku biarkan, lama-lama aku bilang juga," ujar Agni. Akibat dari aksi serobot ini, selama dua minggu pertama Agni tak pernah difoto. Kalaupun difoto, Agni selalu ada di barisan belakang.

Maka saat Riyo Mori, Miss Japan, terpilih sebagai Miss Universe, Agni menangis. "Mungkin aku yang paling pertama kali menangis saat Mori terpilih sebagai Miss Universe."

Selama perhelatan Miss Universe, Mori adalah teman suka dan duka Agni. "Mori sosok yang menyenangkan dan baik," ungkap Agni.

Selama tiga bulan ke depan, Agni akan berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia dalam rangkaian pemilihan Puteri Daerah. "Aku tinggal tiga bulan lagi jadi Puteri Indonesia. Karena pada bulan Agustus, sudah ada pemilihan Puteri Indonesia 2007," akunya, Selasa (5/6).

Selain itu, Agni akan kembali melanjutkan kuliahnya setelah cuti setahun. Mahasiswi Universitas Bina Nusantara tersebut ingin menjadi sarjana secepatnya. "Mau selesaikan S-1, terus lanjut S-2," harapnya.

Bentuk tubuh juga akan dipertahankan. Untuk mendapatkan tubuh seperti sekarang, Agni bekerja keras sekitar satu tahun menjelang keberangkatannya ke kontes kecantikan Ratu Sejagat itu. Perjuangan tersebut tidak boleh diakhirinya dengan sia-sia. "Aku mau pertahankan ini. Sebab, aku sudah bersusah payah mendapatkannya. Jadi, nggak akan dilepaskan begitu saja," ungkap pemilik postur 175 cm/55 kg itu.

Tuesday, June 5, 2007

Dian Sastro Bicara Global Warming

Dian Sastro memiliki keinginan menyadarkan setiap orang tentang pentingnya menjaga lingkungan.Kemarin (03/06), pemeran Daya dalam film Pasir Berbisik ini hadir dalam diskusi bertajuk Iklim Berubah, Waspadalah terhadap Bencana Lingkungan di Jakarta Convention Center (JCC).

“Saya sangat peduli dan tertarik pada masalah lingkungan hidup. Terutama isu global warming yang saat ini menjadi perhatian masyarakat dunia,” tuturnya. Pemanasan Global atau Global Warming adalah peningkatan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbondioksida dan gas-gas lain yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas.

Akibat pemanasan global yang makin menjadi dan tidak terkendali, dengan setengah bercanda, Dian mengajak peserta diskusi untuk segera belajar berenang. "Nanti kalau pantainya sampai daerah Puncak sana, ngeri kan. Kita harus siap-siap belajar berenang, Saudara-saudara," ujar mahasiswi Filsafat Universitas Indonesia itu lalu tertawa.

Untuk saat ini Dian memilih menegakkan kepedulian lingkungan dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kalau kebetulan nggak ada tempat sampah, biasanya aku taruh di tas dulu. Kalau lagi di jalan, ya nyampah di mobil saja. Kalau sudah ada tempat sampah, baru dibersihkan lagi," ujarnya.

Lewat acara itu, Dian juga mengimbau masyarakat untuk membiasakan diri peduli pada alam dengan cara yang paling kecil sekalipun.