Friday, August 31, 2007

Dian Sastro PD Jadi Pembicara

Berbekal ijasah sarjana filsafat Universitas Indonesia, Dian Sastro lebih percaya diri berbicara di hadapan banyak orang. Ini terlihat ketika Dian didapuk jadi pembicara dalam seminar bertema Meningkatkan Penguasaan Karakter Peran di Hotel Bumi Karsa, Bidakara, Jakarta, kemarin (30/8).

Dian menjadi pembicara sesi pertama dengan sub tema Bagaimana Psikologi dan Aktor Memahami Karakter bersama Dr Hamdi Muluk dan moderator Tika Bisono.

Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Dian mengungkapkan keprihatinan pada karakter antagonis yang sering ditampilkan para pemain sinetron. Karakter antagonis di Indonesia hanya sebagai pemancing emosi penonton.

"Padahal peran antagonis tidak selalu seperti itu. Di beberapa film berkualitas, peran antagonis dimainkan untuk memperoleh simpati penonton," kata peraih Citra untuk perannya dalam film Ada Apa Dengan Cinta? ini.

Menurut Dian, penonton sinetron tidak diberi kesempatan untuk menanyakan kenapa karakter tersebut menjadi antagonis. "Penonton kita hanya disuruh untuk menelan bulat-bulat si tokoh antagonis itu."

Wednesday, August 22, 2007

Artika Sari Devi Berdebar

Artika Sari Devi, deg-degan menanti pemutaran film Opera Jawa 26 Agustus mendatang di Blitzmegaplex, Jakarta. "Penasaran ingin melihat gimana apresiasi orang kita waktu lihat nanti. Soalnya genre-nya kan lain," tutur pemeran Siti dalam Film Terbaik dalam Festival Film Internasional Singapura.

Meski telah keliling di beberapa festival film internasional, Opera Jawa belum pernah diputar secara reguler di Indonesia. Selain di Jakarta, Opera Jawa juga akan diputar di Bandung dan Yogyakarta.

Khusus di Blitz, akan ada happening art. Artika akan menari bersama Miroto, pemeran suami Siti. "Aku harus latihan dulu. Karena aku kan bukan penari," kata Tika.

Tika suka tersipu-sipu setiap kali nonton Opera Jawa lagi. "Ada adegan di mana aku takut salah. Aku takut ngabisin can (gulungan film), apalagi kita pakai tiga kamera. Jadi, aku akting sambil mikirin harga can," kata Tika yang mendapat gelar Aktris Terbaik di Nantes, Perancis.



Tuesday, August 21, 2007

Rahma M Landy, Wakil Indonesia di Ajang Miss International 2007

29 September hingga akhir Oktober 2007 mendatang, Rahma M Landy, 2nd Runner Up Puteri Indonesia 2006 akan mewakili Indonesia di ajang Miss Internasional.

"Saya siap mengikuti kontes Miss Internasional 2007 untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, meski timbul masalah pro dan kontra dari masyarakat Indonesia saat pelaksanaannya nanti," kata Rahma.

Pro kontra sudah menjadi resiko yang harus ditanggung, setelah menjadi salah satu juara kontes Putri Indonesia. Rahma mengaku sudah bersiap diri jika suatu saat nanti akan menjadi bahan perdebatan masyarakat di Indonesia.

Pagelaran kontes Miss Internasional 2007 akan berlangsung selama empat pekan, yakni dua pekan pertama di Tokyo dan dua pekan terakhir dilangsungkan di China.

Saat kontes dunia tersebut berlangsung, Rahma akan mempromosikan budaya unggulan Indonesia, khususnya pakaian adat Sumatera seperti Palembang serta Padang, karena memiliki ciri khas pada bagian penutup kepalanya yang berbentuk segitiga dan terdapat kerincing penutup muka.

"Selain itu, saya akan mempromosikan adat Sumatera termasuk tarian khasnya," tambah Rahma.

Persiapan untuk mengikuti ajang Miss Internasional 2007 sudah dilakukan sejak empat bulan lalu hingga menjelang keberangkatan pada tanggal 28 September nanti.

Putri Raemawasti Terima Penghargaan

Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menyerahkan penghargaan kepada dosen dan mahasiswa berprestasi, diantaranya kepada Putri Raemawasti yang baru saja menjadi Puteri Indonesia 2007.

Penghargaan yang diserahkan dalam upacara peringatan HUT ke-62 Kemerdekaan RI di kampus setempat, Jumat, adalah penghargaan untuk prestasi yang diukir para mahasiswa dan dosen dari berbagai bidang lomba.

Penghargaan diserahkan Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD secara simbolis kepada masing-masing perwakilan dosen dan mahasiswa.

"Pada Hari Kemerdekaan kali ini, kami sangat berbahagia dan bangga kepada para dosen dan mahasiswa di ITS yang telah berhasil mengukirkan prestasi," katanya.

Menurut dia, penghargaan itu diberikan sebagai wujud terima kasih kepada mereka yang telah mengharumkan nama ITS.

Thursday, August 16, 2007

Garin Nugroho Gandeng Dian Sastro

Garin Nugroho saat ini tengah menggarap film layar lebar berjudul Dewi Dropadi. Sekali lagi, ia berkolaborasi dengan bintang film berbakat Dian Sastrowardoyo.

"Saat ini prosesnya sudah sampai penyelesaian penulisan skenario," ungkap Garin. Garin menambahkan skenario tersebut ditulis oleh Laila S Chudori.

film ini merupakan film yang diangkat dari karya sastra tradisional yang menceritakan kisah kepahlawanan Mahabharata.

Dewi Dropadi atau Draupadi adalah salah satu tokoh dari Wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putri dari Prabu Drupada, Raja Kerajaan Panchala.

Pada kitab Mahabharata versi asli, Dropadi adalah istri dari lima Pandawa, akan tetapi dalam tradisi pewayangan Jawa, ia dikenal sebagai permaisuri prabu Yudistira.

"Kami mencoba membuat film tentang epos menjadi film yang penuh dengan nuansa seni," katanya ketika ditanyakan mengenai genre dari film yang tengah digarapnya tersebut.

Dalam film tersebut, Garin belum menentukan siapa aktor yang akan menjadi lawan main Dian Sastro, karena masih dalam proses penyeleksian dan mencari tokoh yang cocok dengan perannya.

Ia juga belum dapat menyebutkan pihak mana yang akan bekerjasama dalam proses pembuatan film tersebut. "Belum sampai ke sana, semuanya masih proses," katanya.

Putri Raemawasti Berziarah Ke Makam Bung Karno

Putri Raemawasti berkunjung ke makam Bung Karno. Putri mengunjungi dua situs penting di areal makam Proklamator Indonesia tersebut. Putri cukup berjalan kaki ke sana. Karena lokasi makam tepat berada di depan rumahnya.

Di perpustakaan Bung Karno, Putri ditunjukkan pada beberapa koleksi penting. Di koleksi nonbuku sebelah barat, Putri diperlihatkan lukisan Bung Karno. Lukisan tersebut karya seorang pelukis asli Blitar, Ibi Said.

"Lukisan Bung Karno selalu tersenyum. Selain itu, apabila dilihat dengan berkeliling, matanya seakan terus mengikuti kita," kata Hadi Purnomo, pustakawan perpustakaan BK.

Di perpustakaan BK, Putri diajak untuk mengetes tingkat energinya. Hal tersebut dilakukan dengan menaruh mata uang kuno peninggalan BK di atas telapak tangannya.

Yang membedakan tingkat energi setiap orang adalah kecepatan menggulungnya. "Apabila menggulungnya cepat, energinya sedang positif," ujar Hadi.

Putri pun dengan excited menaruh lembaran Rp 100 keluaran 1964 tersebut di atas telapak tangannya. Ternyata, uang berwarna merah dengan gambar Bung Karno itu menggulung dengan cepat di atas tangan kanannya.

Selanjutnya, Putri mengunjungi koleksi buku perpustakaan di bagian timur. Di perpustakaan tersebut, Putri menyaksikan koleksi buku milik BK yang berjumlah sekitar seribu buah. "Saya sering mengunjungi perpustakaan ini untuk membaca-baca," papar Putri.

Putri lalu mengunjungi makam BK di belakang perpustakaan. Di sana, dia memanjatkan doa dan menaburkan bunga di atas makam BK serta makam kedua orang tua BK, R Soekemi Sastrodihardjo dan Ida Aju Njoman Rai.

Putri meninggalkan makam dan perpustakaan BK tepat pukul 10.00. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta melalui Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.

"Saya senang banget bisa pulang ke rumah. Saya bisa ketemu teman-teman dan keluarga. Setelah tahu sambutan yang meriah banget begini, saya merasa makin percaya diri untuk menjalani hari-hari baru saya sebagai Putri Indonesia," kata Putri.

Wednesday, August 8, 2007

Video Klip Samsons Untuk Pasukan Garuda

Grup band Samsons mendapat kesempatan istimewa. Salah satu lagu dalam album terbaru mereka, berjudul For You, akan menjadi lagu penyemangat puluhan anggota TNI yang tergabung dalam Pasukan Garuda yang bertugas untuk misi perdamaian di Lebanon. Hal itu dilakukan untuk menunjukan bahwa pemuda di dalam negeri tidak berdiam diri, melainkan ikut mendukung dan peduli terhadap perjuangan Pasukan Garuda.

Pembuatan klip lagu pada album Penantian Hidup itu dipercayakan kepada sutradara Oleg dan Taba Sancabahtiar serta Jay Subiakto. "Rencananya, klip tersebut akan ditayangkan tepat pada 17 Agustus," kata Andreas Wulur, manajer Samsons.

Konsep video klip ini adalah Samsons pentas di depan layar yang menggambarkan suasana keberangkatan tentara Indonesia ke Libanon. Gambar dokumentasi itu ditayangkan di tengah pentas Samsons.

Pembuatan klip ini berdasar hasil kerja sama Samsons dengan Pusat Penerangan (Puspen) TNI dan istana negara.

"Ini cuma kebetulan aja, negara minta kita untuk jadiin lagu ini mengiring misi perdamaian itu. Dari gue pribadi tentu gue bangga. Jadi lebih menghargai nasionalisme. Ini momen yang pas, apalagi nanti tujuhbelasan," tandas Irfan.

Riyo Mori Kagum Pada Bengkulu

Miss Universe 2007 Riyo Mori masih terus menjalani rangkaian kegiatan di Indonesia. Kemarin Riyo melakukan lawatan ke Bengkulu ditemani oleh Puteri Indonesia 2007 Putri Raemawasti.

Berkunjung ke benteng terbesar di Asia Tenggara, Benteng Marlborough, Riyo dan Putri didampingi oleh Gubenur Bengkulu Agusrin M Najamudin serta beberapa pejabat dijajaran pemerintahan Provinsi Bengkulu.

Riyo Mori mengagumi kekokohan dan keindahan bengunan Benteng Marlborough di Bengkulu yang merupakan peninggalan Inggris. "Saya melihat keindahan bangunan kuno yang ada di Benteng Marlborough Bengkulu, hanya sayang kurang terawat. Saya khawatir nanti bangunan aslinya akan hilang," kata Riyo Mori.

Riyo juga terkesan dengan lokasi benteng yang langsung menghadap ke Samudra Hindia. "Bangunan tua ini sangat bagus dan dapat dijadikan sebagai obyek wisata andalan. Tempat ini bisa dijual ke pasar dunia, namun tentunya perlu diperindah tanpa menghilangkan bentuk aslinya."

Saat memasuki areal benteng, Riyo sempat tertegun ketika memandang deretan ruangan tahanan yang dipakai untuk memenjarakan para pejuang Indonesia termasuk Presiden RI pertama Soekarno.

Riyo Mori juga mengunjungi obyek wisata Benteng Cuasako di hutan lindung Bukit Daun Register V wilayah kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Utara atau sekitar 35 Km dari Kota Bengkulu. Riyo berkunjung ke kawasan hutan lindung ini untuk melihat bunga Rafflesia Arnoldi sedang mekar.

Hujan lebat yang disertai angin kencang tiba-tiba turun ketika Riyo dan Putri tiba di lokasi, sehingga rencana acara wisata itupun sempat terganggu.

Ketika hujan mulai reda, Riyo turun dari mobil dan menuju lokasi tumbuhnya bunga langka tersebut. Riyo juga membubuhkan tandatangan di batu prasasti yang telah disiapkan oleh panitia.

Riyo mengaku sangat kagum pada kondisi hutan di Bengkulu. "Hutannya masih hijau dan indah. Lebih indah lagi karena hutan-hutan di sini sebagian besar menghadap langsung ke Samudera Hindia."

"Saya sengaja ke Bengkulu untuk melihat kawasan hutan yang masih hijau dan semua pihak diwajibkan untuk mempertahankan kawasan hutan tersebut," tambah Riyo.

Namun, meski Riyo Mori menyatakan kekagumannya, ada warga sekitar kawasan hutan lindung yang mengaku kecewa kepada panitia. Masalahnya bunga Rafflesia Arnoldi yang disuguhkan ke rombongan Miss Universe 2007, Riyo Mori, bukan berada di lokasi aslinya, tapi bunga yang dipindahkan.

"Kami kecewa sekali putri dunia itu tak melihat langsung lokasi tumbuhnya bunga kebanggaan Bengkulu itu padahal lokasi mekarnya bunga rafflesia itu ada beberapa tempat," ujar Hasran, salah seorang warga setempat.

Keterangan dari pihak panitia menyebutkan, rencananya kunjungan Miss Universe dan Puteri Indonesia akan melihat mekarnya bunga langka itu dari dekat. Namun karena cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang, akhirnya rombongan hanya melihat bunga yang ada di dekat jalan raya Taba Penanjung-Kepahiang.

Riyo hanya sehari di Bengkulu. Hari ini, dia berangkat ke Jakarta. Gadis yang hobi menari itu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menghadiri sebuah malam amal di Hotel Nikko, Jakarta.

Tuesday, August 7, 2007

Merah Itu Cinta, Cinta yang Tak Berbunga-bunga

Merah Itu Cinta diartikan sebagai cinta yang realistis. Menurut Rako Prijanto yang bertindak sebagai sutradara, cinta tidak selamanya berbunga-bunga dan menyenangkan. Cinta pun bisa berdarah-darah.

"Cinta juga bisa penuh dengan kejutan dan kenyataan yang menyakitkan," ujar Nova Rianti Yusuf, penulis skenario Merah Itu Cinta yang juga seorang psikolog.

Rako Prijanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengungkapkan film itu hendak bertutur tentang kisah cinta yang tragis, namun pada akhirnya memberi pelajaran positif bagi orang yang mengalaminya.

Rako mengatakan, film terbaru produksi Rapi Film merupakan film eksperimen. "Saya ingin membuat sesuatu yang beda, sesuatu yang baru. Tidak seperti film-film bertema cinta yang ada di Indonesia selama ini."

"Ide cerita film ini datang ketika saya duduk di boarding room bandara dengan tunangan saya. Tiba-tiba, datang sepasang pria bule. Mereka sangat mesra. Saya mulai memikirkan perasaan mereka. Saat itulah, ceritanya mulai saya buat," terang Rako.

Penulis naskah Nova Rianti Yusuf memerlukan waktu dua pekan untuk menyelesaikan ceritanya. Menurut Nova, kisah cinta dalam sebuah film tak melulu berakhir manis.

menuangkan kisah Raisa sebagai seorang yang mengalami kehilangan, perasaan berkabung yang mendalam, bergelut dengan amarah dan penolakan, dan berakhir dengan penerimaan.

Gelap, suram, dan kesan minim pencahayaan mewarnai sebagian besar adegan dalam film itu. Kesan gelap sengaja dihadirkan untuk mewakili kesedihan Raisa.

Warna merah itu sendiri, menurut Rako, merupakan representasi cinta Rama dan Raisa. Raisa juga memberi nuansa merah pada rumah mungilnya karena Rama menyukai merah.

Sang produser, Sunil Samtani mengungkapkan biaya produksi dan promosi film ini mencapai Rp3,2 miliar. Ia menargetkan jumlah penonton film ini bisa mencapai 500 ribu orang.

"Untuk itu kami akan melakukan promosi di tiga kota, Surabaya, Makasar, dan dan Bandung," ujarnya.

Sunil mengakui, tema film "Merah Itu Cinta" lebih berat untuk dipahami penonton. Tidak semua orang akan menyukai film ini karena banyak simbol-simbol dalam film ini yang tidak dapat dengan mudah dimengerti.

"Inilah uniknya film ini," demikian ujar Sunil.


Monday, August 6, 2007

Nadine Jadi Model Batik Port Numbay

Puteri Indonesia 2006, Nadine Chandrawinata akan menjadi model dalam peragaan rancangan gemerlap adibusana batik Port Numbay (Jayapura), Papua yang diselenggarakan Selasa (7/8) di Swiss Bell Hotel, Jayapura, oleh disainer asal Port Numbay Jimmy Hendrik Afar.

"Saya optimis dengan peragaan ini batik Port Numbay akan lebih banyak dikenal masyarakat lokal, luar daerah, dan bahkan bisa sampai ke tingkat Internasional. Namun semua itu tidak bisa terlaksana tanpa dukungan dari komponen masyarakat lainnya untuk mempromosikan batik tersebut kepada khalayak," kata Nadine dalam jumpa pers di Jayapura.

Selain Nadine, peragaan ini akan melibatkan 10 peragawan dan peragawati asli Papua untuk memperagakan batik Port Numbay serta menggandeng disainer dari luar Papua, Martino.

Thursday, August 2, 2007

Keira Knightley The Dutchess

Keira Knightley akan bermain sebagai seorang bangsawan abad 18 bernama Georgiana Cavendish, Duchess of Devonshire, dalam film baru yang bertajuk "The Duchess".

Menurut Variety, film tersebut diangkat dari biografi laris karya Amanda Foreman mengenai seorang wanita berdarah biru kontroversial, yang pada masanya dilukiskan sebagai Putri Diana.

Georgiana konon hidup dalam kemewahan dan bergaul tanpa pandang bulu, menjadi pialang kekuasaan yang penting di tengah elite Inggris yang berkuasa, namun juga sering kalah berjudi.

Dia kemudian sering dicerca dan sosoknya kerap muncul dalam berbagai karikatur pers penting Inggris.

Film yang didanai oleh Pathe dan BBC Films ini akan mulai syuting pada Oktober mendatang.

Wednesday, August 1, 2007

Peraih Penghargaan JAFF 2007

Aktor Deddy Mizwar dan Nirina Zubir menerima penghargaan sebagai Tokoh Perfilman Berjasa di ajang 2nd Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di Yogyakarta, hari Selasa (31/7) malam pukul 20.15. Kedua tokoh tersebut dinilai berjasa terhadap perkembangan film di Tanah Air.

Presiden JAFF Garin Nugroho mengatakan Deddy dan Nirina memiliki pengabdian luar biasa terhadap dunia perfilman Indonesia. Deddy dinilai setia dan terus berprestasi sejak pertama kali terjun ke dunia perfilman hingga sekarang. Sementara Nirina layak mendapatkan penghargaan tersebut karena profesionalitasnya dalam bekerja, selalu bekerja keras dan tepat waktu.

"Karena rasa cinta pada pekerjaan, saya sanggup bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh," kata Nirina Zubir saat menerima penghargaan.

Dalam acara tersebut, Deddy Mizwar menghimbau para generasi muda Indonesia supaya makin bersemangat untuk memajukan dunia film Indonesia.

"Generasi muda harus memiliki visi untuk selalu bekerja keras dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya, jangan hanya mengandalkan fisik," katanya setelah Jenar Maesa Ayu, juri festival, menyerahkan penghargaan.

Maia Ahmad, Inspirasi Wanita

Maia Ahmad ingin memberi inspirasi kepada para wanita melalui buku biografinya. "Perempuan tidak boleh kalah dalam hal apa pun (dari lelaki)," ucapnya.

Maia berniat membuatnya seperti sebuah novel. Penulisan sudah hampir 90 persen selesai. Tapi, karena harus sering show di luar kota, buku itu tak kunjung selesai.

Maia menumpahkan segala perasaan dan pengalamannya dalam buku tersebut. Bukunya itu akan banyak menceritakan kehidupannya sehari-hari. "Seperti nyata, tapi tak nyata. Mudah-mudahan buku tersebut bisa menjadi bacaan semua keluarga. Di biografi itu, banyak hal nyata yang aku ungkapkan karena biografi tidak boleh dibuat-buat," paparnya.

Maia juga memberikan berbagai tip untuk menghadapi tantangan dan cobaan. "Semua ala saya. Paling tidak, sedikit banyak saya coba membantu orang lain. Wanita tidak boleh diinjak-injak lelaki,"