Putri Raemawasti berkunjung ke makam Bung Karno. Putri mengunjungi dua situs penting di areal makam Proklamator Indonesia tersebut. Putri cukup berjalan kaki ke sana. Karena lokasi makam tepat berada di depan rumahnya.
Di perpustakaan Bung Karno, Putri ditunjukkan pada beberapa koleksi penting. Di koleksi nonbuku sebelah barat, Putri diperlihatkan lukisan Bung Karno. Lukisan tersebut karya seorang pelukis asli Blitar, Ibi Said.
"Lukisan Bung Karno selalu tersenyum. Selain itu, apabila dilihat dengan berkeliling, matanya seakan terus mengikuti kita," kata Hadi Purnomo, pustakawan perpustakaan BK.
Di perpustakaan BK, Putri diajak untuk mengetes tingkat energinya. Hal tersebut dilakukan dengan menaruh mata uang kuno peninggalan BK di atas telapak tangannya.
Yang membedakan tingkat energi setiap orang adalah kecepatan menggulungnya. "Apabila menggulungnya cepat, energinya sedang positif," ujar Hadi.
Putri pun dengan excited menaruh lembaran Rp 100 keluaran 1964 tersebut di atas telapak tangannya. Ternyata, uang berwarna merah dengan gambar Bung Karno itu menggulung dengan cepat di atas tangan kanannya.
Selanjutnya, Putri mengunjungi koleksi buku perpustakaan di bagian timur. Di perpustakaan tersebut, Putri menyaksikan koleksi buku milik BK yang berjumlah sekitar seribu buah. "Saya sering mengunjungi perpustakaan ini untuk membaca-baca," papar Putri.
Putri lalu mengunjungi makam BK di belakang perpustakaan. Di sana, dia memanjatkan doa dan menaburkan bunga di atas makam BK serta makam kedua orang tua BK, R Soekemi Sastrodihardjo dan Ida Aju Njoman Rai.
Putri meninggalkan makam dan perpustakaan BK tepat pukul 10.00. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta melalui Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.
"Saya senang banget bisa pulang ke rumah. Saya bisa ketemu teman-teman dan keluarga. Setelah tahu sambutan yang meriah banget begini, saya merasa makin percaya diri untuk menjalani hari-hari baru saya sebagai Putri Indonesia," kata Putri.
Di perpustakaan Bung Karno, Putri ditunjukkan pada beberapa koleksi penting. Di koleksi nonbuku sebelah barat, Putri diperlihatkan lukisan Bung Karno. Lukisan tersebut karya seorang pelukis asli Blitar, Ibi Said.
"Lukisan Bung Karno selalu tersenyum. Selain itu, apabila dilihat dengan berkeliling, matanya seakan terus mengikuti kita," kata Hadi Purnomo, pustakawan perpustakaan BK.
Di perpustakaan BK, Putri diajak untuk mengetes tingkat energinya. Hal tersebut dilakukan dengan menaruh mata uang kuno peninggalan BK di atas telapak tangannya.
Yang membedakan tingkat energi setiap orang adalah kecepatan menggulungnya. "Apabila menggulungnya cepat, energinya sedang positif," ujar Hadi.
Putri pun dengan excited menaruh lembaran Rp 100 keluaran 1964 tersebut di atas telapak tangannya. Ternyata, uang berwarna merah dengan gambar Bung Karno itu menggulung dengan cepat di atas tangan kanannya.
Selanjutnya, Putri mengunjungi koleksi buku perpustakaan di bagian timur. Di perpustakaan tersebut, Putri menyaksikan koleksi buku milik BK yang berjumlah sekitar seribu buah. "Saya sering mengunjungi perpustakaan ini untuk membaca-baca," papar Putri.
Putri lalu mengunjungi makam BK di belakang perpustakaan. Di sana, dia memanjatkan doa dan menaburkan bunga di atas makam BK serta makam kedua orang tua BK, R Soekemi Sastrodihardjo dan Ida Aju Njoman Rai.
Putri meninggalkan makam dan perpustakaan BK tepat pukul 10.00. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta melalui Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.
"Saya senang banget bisa pulang ke rumah. Saya bisa ketemu teman-teman dan keluarga. Setelah tahu sambutan yang meriah banget begini, saya merasa makin percaya diri untuk menjalani hari-hari baru saya sebagai Putri Indonesia," kata Putri.