Film "Opera Jawa" karya sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho, memukau publik perfilman Australia dalam Festival Film Sydney (SFF).
"Opera Jawa" yang diputar selama dua hari mulai Minggu (10/6 di "State Theatre" Sydney itu, digambarkan Direktur Eksekutif SFF, Clare Stewart, sebagai film yang "sangat menakjubkan dan spektakuler".
Clare Stewart mengatakan film opera yang memadukan tarian, musik gamelan dan teater wayang itu merupakan suguhan budaya yang indah dan kuat
Audiens Australia sangat mengagumi pertunjukan yang digelar di gedung teater yang berlokasi di antara Jalan Pitt dan George yang dikenal sebagai pusat bisnis kota metropolitan Sydney itu.
"Opera Jawa" yang terinspirasi oleh epik Ramayana dan berdurasi 120 menit itu merupakan salah satu film baru dari 50 negara yang disajikan selama festival yang berlangsung dari 8 hingga 24 Juni 2007 ini.
Kehadiran Garin Nugroho pada SFF 2007 itu atas undangan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Bill mengatakan, sutradara ternama Indonesia itu merupakan tamu istimewa festival yang menjadi ajang bagi perfilman kontemporer Australia dan dunia, serta tercatat sebagai kegiatan kebudayaan besar dalam kalender kegiatan sosial kota Sydney.
Dubes Farmer mengatakan, Garin Nugroho adalah sutradara yang sangat berbakat dan produktif.
Dia tidak hanya telah menciptakan banyak film yang berhasil memenangkan penghargaan internasional dan menarik banyak minat terhadap perfilman Indonesia, tetapi juga memiliki banyak penggemar di Australia.
Selain mengikuti SFF, Garin juga akan hadir dalam Festival Film Adelaide.
"Kehadirannya pada Festival Film Sydney dan Festival Film Adelaide adalah sebuah kesempatan yang baik sekali bagi masyarakat Australia untuk mempelajari lebih jauh lagi mengenai perfilman Indonesia," katanya.
"Opera Jawa" yang diputar selama dua hari mulai Minggu (10/6 di "State Theatre" Sydney itu, digambarkan Direktur Eksekutif SFF, Clare Stewart, sebagai film yang "sangat menakjubkan dan spektakuler".
Clare Stewart mengatakan film opera yang memadukan tarian, musik gamelan dan teater wayang itu merupakan suguhan budaya yang indah dan kuat
Audiens Australia sangat mengagumi pertunjukan yang digelar di gedung teater yang berlokasi di antara Jalan Pitt dan George yang dikenal sebagai pusat bisnis kota metropolitan Sydney itu.
"Opera Jawa" yang terinspirasi oleh epik Ramayana dan berdurasi 120 menit itu merupakan salah satu film baru dari 50 negara yang disajikan selama festival yang berlangsung dari 8 hingga 24 Juni 2007 ini.
Kehadiran Garin Nugroho pada SFF 2007 itu atas undangan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Bill mengatakan, sutradara ternama Indonesia itu merupakan tamu istimewa festival yang menjadi ajang bagi perfilman kontemporer Australia dan dunia, serta tercatat sebagai kegiatan kebudayaan besar dalam kalender kegiatan sosial kota Sydney.
Dubes Farmer mengatakan, Garin Nugroho adalah sutradara yang sangat berbakat dan produktif.
Dia tidak hanya telah menciptakan banyak film yang berhasil memenangkan penghargaan internasional dan menarik banyak minat terhadap perfilman Indonesia, tetapi juga memiliki banyak penggemar di Australia.
Selain mengikuti SFF, Garin juga akan hadir dalam Festival Film Adelaide.
"Kehadirannya pada Festival Film Sydney dan Festival Film Adelaide adalah sebuah kesempatan yang baik sekali bagi masyarakat Australia untuk mempelajari lebih jauh lagi mengenai perfilman Indonesia," katanya.