The Photograph menjadi film pilihan di antara maraknya film horor, komedi, dan percintaan remaja. Apalagi skenario The Photograph mendapatkan penghargaan di Pusan dan Rotterdam.
Film garapan sutradara Nan Achnas itu dibintangi Shanty (Sita), Lim Kay Tong (Johan), Lukman Sardi (Suroso), dan pemeran pendukung Indy Barends (Rossi). The Photograph bisa dibilang sangat detail, baik dari sisi pengambilan gambar maupun cerita. Menggunakan format kamera seluloid 35 mm, gambarnya sangat nyaman dipandang.
Fokus cerita film yang akan tayang 5 Juli mendatang itu dibagi menjadi dua. Pertama soal kehidupan Sita. Fokus lain adalah pribadi Johan, sang fotografer misterius.
Sita dan Johan bersinggungan karena Sita menyewa kamar di loteng sempit sebuah rumah yang merangkap sebagai studio foto milik Johan.
Sita dan Johan sama-sama menyimpan foto sebagai benda bersejarah. Sita membawa foto Yani, buah hati yang tidak pernah ditemuinya selama beberapa tahun. Johan menyimpan foto istri dan anaknya yang tewas menabrakkan diri ke kereta api.
Sita kemudian mengetahui bahwa Johan hanya akan hidup beberapa bulan lagi. Ia membantu Johan memenuhi tiga keinginan terakhirnya, yang diwakili oleh keberadaan tiga potret.
Pertama, foto laut yang menggambarkan keinginan Johan berlayar dan mengunjungi negeri China. Kedua, foto rel kereta yang merepresentasikan Johan yang mendamba bepergian dengan kereta. Dan yang ketiga, foto sebuah kursi kosong di samping kamera tua, pencarian Johan untuk menemukan peggantinya.
Namun pada suatu hari, Johan murka karena Sita menemukan rahasia masa lalunya dan membuka cerita dibalik ketiga foto tersebut. Setelah Johan murka, akankah dia berhasil mendapatkan sang pengganti?