Monday, February 4, 2008

FFI 2007 Masih Bermasalah

Festival Film Indonesia (FFI) 2007 masih saja diliputi persoalan. Kelompok sineas atas nama Masyarakat Film Indonesia (MFI) pada Senin (10/12) lalu membuat pernyataan sikap yang tidak mendukung penyelenggaraan festival film tahunan tersebut.

MFI menginginkan sebuah festival yang jernih, transparan, independen, dan bervisi majunya industri film nasional yang mereka akui merupakan bagian dari perjuangan MFI. Jadi, mereka merasa belum dapat mendukung FFI 2007 hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Beberapa sineas yang namanya masuk nominasi FFI 2007 menolak dengan alasan tuntutan akan sebuah skema industri perfilman Indonesia yang kondusif masih sedang diperjuangkan.

Mereka yang menolak nominasinya, antara lain, Lukman Sardi, Winky Wiryawan, Shanty, Monty Tiwa, Hanung Bramantyo, Rako Prijanto, Rudy Soedjarwo, penata artistik Rico Marpaung, editor Cesa David Luckmansyah, Sastha Sunu, serta penata suara Satrio Budiono.

Berkaitan dengan aksi protes yang kembali disuarakan oleh MFI, Arswendo Atmowiloto mengajak pihak-pihak yang berseteru untuk lebih mengedepankan kepentingan besar, yakni bagaimana memajukan perfilman nasional.

"Perselisihan itu tidak ada untungnya. Marilah kita perbaiki perfilman kita dengan duduk bersama," kata Arswendo, yang namanya tercatat sebagai salah satu nominator untuk kategori Unggulan Skenario Cerita.

Protes penyelenggaraan Festival Film Indonesia di Riau juga datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim yang Selasa kemarin menggelar aksi unjuk rasa.

Mahasiswa memprotes penyelenggaraan FFI di Riau karena dinilai hanya membuang-buang anggaran untuk kegiatan seremonial dan tidak ada hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Dalam pernyataan sikapnya mahasiswa menilai penyelenggaraan FFI di Riau tidak menyentuh adat budaya Melayu, karena hanya mengedepankan hedonisme (hidup untuk mencari kesenangan belaka). Para demonstran menuntut pembatalan kegiatan tersebut.

Deddy Mizwar, Ketua Panitia FFI 2007, mengaku pusing dengan berbagai masalah yang terjadi. Menurut dia, FFI memang menerima uang dari pemerintah pusat, tapi tidak banyak. "Semuanya terbuka. Kami nggak mau pegang uangnya lah, jauhkan dari kami lah. Jangan ada fitnah karena ada neraka jahanam,"tandasnya.

Jika memang diduga ada unsur politis, korupsi, atau permainan mafia, Deddy mempersilakan kepada siapa saja untuk membongkarnya.