Para peneliti di Universitas Chicago Medical Center menyebutkan bahwa tidur yang terganggu bisa merusak kemampuan tubuh mengatur kadar gula dalam darah, yang mana berpotensi meningkatkan resiko menderita diabetes tipe 2.
Lebih dari 18 juta orang Amerika menderita diabetes, kebanyakan diabetes tipe 2. Di mana tubuh menjadi kebal terhadap insulin dan atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula dalam aliran darah.
Dalam sebuah eksperimen kecil yang dipimpin oleh Dr. Esra Tasali, tim peneliti menemukan bahwa gangguan pada periode tidur nyenyak para relawan, dalam waktu singkat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh mereka mengatur kadar gula dalam darah.
Penemuan ini dilaporkan minggu kemarin dalam edisi online Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tim peneliti mempelajari pola tidur sembilan relawan, yang terdiri dari lima pria dan empat perempuan. Semua relawan dalam kondisi berat badan normal, sehat, berusia antara 20 sampai 31 tahun.
Lebih dari 18 juta orang Amerika menderita diabetes, kebanyakan diabetes tipe 2. Di mana tubuh menjadi kebal terhadap insulin dan atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula dalam aliran darah.
Dalam sebuah eksperimen kecil yang dipimpin oleh Dr. Esra Tasali, tim peneliti menemukan bahwa gangguan pada periode tidur nyenyak para relawan, dalam waktu singkat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh mereka mengatur kadar gula dalam darah.
Penemuan ini dilaporkan minggu kemarin dalam edisi online Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tim peneliti mempelajari pola tidur sembilan relawan, yang terdiri dari lima pria dan empat perempuan. Semua relawan dalam kondisi berat badan normal, sehat, berusia antara 20 sampai 31 tahun.